Banyak mahasiswa yang merasa
dirinya adalah seorang aktivis pergerakan, berbangga diri dengan ikut andil dalam aksi, berdebat atau sekedar diskusi tanpa dasar yang kuat dan hanya bermodalkan dari membaca satu atau dua buku saja, berbicara prestasi akademik? jangan harap!
Aktivis sekarang tak lebih dari
sekedar EO, pergerakan yang selalu mereka lakukan selalu sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Mereka tidak mau repot dengan memikirkan inovasi yang seharusnya
mereka lakukan.
Aktivis sekarang juga bisa di
istilahkan pergerakan wayang, karena mereka selalu digerakkan oleh orang-orang
yang bergerak dibelakang layar dalam hal ini bisa jadi senior mereka atau
bahkan sang dosen. Mungkin ini juga yang membuat mereka takut dalam berinovasi,
karena selalu diawasi oleh mereka yang bergerak dibelakang layar yang
seharusnya hanya sebagai pengawas bukan sebagai penentu pergerakan.
Aktivis sekarang sebagian dari
mereka juga mata duitan, inilah yang mencoreng gelar aktivis. Mereka
mencari ladang uang di suatu organisasi mereka berpikir seberapa banyak uang
yang bisa di hasilkan dengan keikut sertaannya di organisasi ini. Terkadang mereka
juga sering melakukan pelambungan dana diproposal yang mereka ajukan, dan dari
sini mereka mulai melakukan praktek korupsi, orang-orang seperti inilah yang
nantinya ketika masuk kedalam pemerintahan yang akan korupsi
Saya bukanlah seorang aktivis,
melainkan hanya seorang mahasiswa biasa yang hanya kuliah-pulang, tapi
keresahan ini muncul ketika melihat teman-teman sekitar yang katanya mereka
adalah aktivis tapi rasa-rasanya mereka hanya pencoreng gelar aktivis.