Senin, 16 Juni 2014

Generasiku kini

Apa yang kudapati di sebuah sore di halaman belakang rumah, obrolan canda tawa sekumpulan anak kecil terdengar sangat asik. Membicarakan bagaimana guru mereka yang mengajar dengan keras, atau guru bahasa indonesia perempuan yang mengenakan pakaian dengan rok di atas lutut dan balutan kemeja yang sedikit ketat. Setelah kutengok mereka alangkah terkejutnya hati ini melihat sekumpulan bocah masih dengan seragam sekolah lengkap dengan tas dan sepatu asik berbincang dan di temani kepulan asap rokok, ya asap rokok.

Miris rasanya melihat mereka yang masih bocah sudah memasukkan asap rokok ke dalam tubuhnya, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sebenarnya yang ada di pikiran mereka? Kemana orang tua mereka? Inilah sejumlah pertanyaan yang hinggap di kepala setelah saya mengusir mereka dengan menyirami air.

Masa kanak-kanak menurut saya merupakan masa yang sangat mengasikkan, dimana tak ada permasalahan, tak ada beban, tak ada tanggung jawab dan lain sebagainya. Keseharian hanya di isi untuk bermain dengan teman di sekitar rumah, dari bermain kelereng, gasing, mengejar layangan, sampai memecahkan pot tanaman yang terbuat dari tanah liat milik tetangga. Lalu ketika ingin jajan minta uang jajan ke orang tua. Itulah sedikit gambaran masa kecilku dulu. Tapi sebuah kenyataan yang kudapati sore ini sungguh berbeda.

Sepertinya anak zaman sekarang dipaksa untuk cepat dewasa, dan meninggalkan masa bermainnya. Sering kudapati warnet di sekitar rumah di penuhi dengan anak-anak kecil yang sedang bermain game online, atau membuka jejaring sosial facebook. Atau sering juga ku lihat anak-anak kecil lebih asik bermain dengan gadget mereka, bermain game firtual yang hanya bermodalkan jemari kecilnya. Sudah jarang ku lihat khususnya di kota besar jakarta ini, anak kecil yang menangis karena kalah bermain kelereng dengan temannya, atau anak kecil yang di sekujur tubuhnya di penuhi keringat setelah bermain bola di lapangan.


Sedikit pesan dari penulis yang miris hatinya kepada para orang tua. Wahai orang tua yang telah melahirkan anak dari hubungan cinta, jagalah anakmu, cintai mereka, jangan kau paksa mereka untuk cepat dewasa, biarkanlah mereka untuk menikmati manisnya masa kanak-kanak sebelum nantinya mereka akan merasakan kerasanya kehidupan. Sebab ketika kalian memaksa untuk capat dewasa jangan kau salahkan ketika dewasa nanti mereka kekanak-kanakan.