Kamis, 25 September 2014

[Macau] perjalanan penuh sejarah

Setelah lulus dari kuliah pastinya kita ingin segera mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang di idamkan, merintis karir dari bawah hingga nantinya bisa menduduki posisi atas di sebuah perusahaan, dan tentunya juga sembari membangun rumah tangga dengan orang yang kita cintai. Mungkin itulah sedikit gambaran perencanaan hidup sebagian banyak orang, tapi ada yang sedkit berbeda dengan saya. Setelah menamati jenjang D3 yang saya tempuh hampir 3 tahun lamanya, rasa-rasanya ingin merasakan kenikmatan traveling, berkeliling keberbagai daerah, menikmati ragam manusia di daerah lain, dan pastinya bisa merasakan makanan khas daerah tersebut, ahh nikmatnya.
Selama 2 bulan pasca kelulusan, saya telah melakukan pendakian gunung kisaran Jawa Barat, ya dari gunung papandayan, gunung sangga buana, dan terakhir gunung Gede-pangrango, lanjut kemana ya? Terbesit pemikiran untuk melakukan perjalanan ke luar negri, bertemu dengan orang yang sama sekali tidak bisa saling paham dengan bertutur kata, melihat etnis lain, merasakan atmosfer yang berbeda dan lain sebagainya. Tapi kemana tujuan pertama yang bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan? Sering kali saat kuliah mendengar teman-teman kualiah telah melakukan perjalan ke luar negri bersama keluarga, atau karena mendapat tugas dari kampus, ada yang ke Singapur, Malaysia, Cina, bahkan ada yang ke Eropa lebih tepatnya ke Spanyol.
Baru-baru ini saya mendapat info tentang wisata murah ke Makau, saya mendapat ini dari postingan di akun Facebook, sepertinya bisa dijadikan referensi. Why Macau? Ada apa di Makau?
Makau adalah kota kecil yang penuh cerita sejarah. Bekas Koloni Portugis ini memiliki banyak peninggalan sejarah yang kemudian diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia yang dilindungi. Luas wilayah Makau atau Daerah Administratif Khusus Makau hanya 29,7 km persegi. Dengan pembagian, kawasan Semenanjung Makau seluas 9,3 km persegi dan terhubung dengan daratan China. Lalu pulau Taipa dengan luas 6,8 km persegi dan Coloane dengan luas 7,6 persegi serta area reklamasi Cotai 6 km persegi. Bandingkan dengan DKI Jakarta yang mempunyai luas daratan 661,52 km persegi serta lautannya seluas 6.977,5 km persegi. Walaupun sangat kecil namun bukan berarti kota ini tanpa pesona. Makau menyimpan peninggalan budaya hasil dari pertukaran budaya barat dan Cina selama lebih dari 400 tahun. Yang paling utama adalah warisan arsitekturnya yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan tradisional Cina. Setidaknya ada 20 peninggalan budaya atau yang lebih dikenal dengan istilah historic centre of Macau yang hingga kini menjadi destinasi wisata para pelancong. Oya, kesemua bangunan tersebut menjadi penghuni daftar warisan dunia versi UNESCO sejak 15 Juli 2005. Yuk kita bahas beberapa historic centre yang ada di Makau.

1.         Gereja bersejarah
sumber
Kurang lebih ada tiga gereja yang memiliki nilai sejarah di Makau yang wajib untuk kita kunjungi, walaupun untuk sekedar foto-foto. Yaitu gereja St. Lawrence’s, gereja St. Joseph, dan gereja St. Dominic. Ketiga gereja ini memiliki nilai sejarah dari segi bangunan, arsitektur, dan cerita yang melatar belakangi pembangunannya, bagaimana tidak? Dari ketiga gereja tersebut dibangun saat makau masih dijajah oleh portugis. Hingga kini ketiga gereja tersebut masih berdiri kokoh, dan dijaga sebaik mungkin, hingga UNESCO menobatkannya sebagai warisan dunia.

2.         Kawasan bersejarah
sumber
Senado Square terletak di daerah pusat semenanjung Makau. Kawasan seluas 3.700 meter persegi ini pada tahun 2005 resmi masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO karena merupakan bagian dari pusat sejarah Makau. Jejak sejarah di Senado Square memang sangat terasa dari arsitektur bangunan yang didominasi gaya Portugis yang sempat menjajah Makau. Selain pertokoan, disini juga terdapat Gereja St. Dominic. Pada tahun 1940, kawasan ini berdiri sebuah patung prajurit Portugis bernama Mesquita. Namun sejak dihancurkan oleh orang-orang China,  kini patung tersebut sudah berganti dengan air mancur. Inilah mengapa, kawasan Senado Square sering juga disebut “The Fountain” atau “air mancur”. Saat masih dikuasai Portugis, kawasan Senado Square merupakan tempat sebagai ajang untuk memamerkan kekuatan militer. Gubernur setempat sering mengadakan upacara militer dan pelantikan kepolisian di tempat ini.

3.         Komplek perumahan kuno
sumber
Di kompleks perumahan kuno ini berdiri rumah salah satu tokoh terkenal di China yakni Zheng Guanying yang karya-karyanya di bidang ekonomi sangat dipengaruhi oleh pemikiran Dr. Sun Yat Send an Mao Tse Tung. Dua tokoh ini pulalah yang ikut menstimulasi adanya perubahan – perubahan di China. Mandarin’s House letaknya dekat dengan Lilau Square, salah satu yang menggambarkan kehidupan multikultural di Makau. Mandarin’s House berdiri di wilayah seluas 4.000 meter persegi. Seluruh kompleks ini terdiri dari pos jaga, halaman, ruang untuk pembantu dan tuan rumah. Hunian kuno ini berjajar di 120 meter sepanjang Barra Street. Gerbang utama berada di sebuah halaman yang sekaligus memisahkan ruangan antara majikan dan pelayan. Sedangkan pintu di masing-masing rumah berorientasi pada arah yang sama yakni menghadap barat laut. Arsitektur bangunan dipangaruhi oleh gaya barat dan dipadukan dengan style China dalam motif hias. Bangunan-bangunan ini juga turut menandai sebuah pergerseran budaya di Makau dimana arsitektur Cina mulai menampilkan perpaduan gaya dan budaya yang berbeda.

4.         Kuil kuno
sumber
Kuil A-Ma terletak di sebelah tenggara Semenangjung Makau. Kuil yang dibangun sejak tahun 1.488 di era Dinasti Ming ini (1368-1644) merupakan kuil tertua  dan tempat pertama kalinya bangsa Portugis mendarat di Makau. Pendaratan inilah yang menjadi titik awal sejarah Makau. Kuil A-Ma dibangun untuk memperingati Matsu, dewi pelaut dan nelayan. Kuil ini terdiri dari ruang berdoa, paviliun dan halaman yang dibangun di bukit berbatu dan disambungkan dengan jalan berputar melewati gerbang bulan dan taman-taman kecil. Di pintu masuk terdapat sebuah batu besar yang mengukir benda pelayaran tradisional. Di batu besar lain terdapat ukiran karakter merah yang sedang meminta restu para dewa. Tiga dari empat paviliun didedikasikan kepada A-Ma dan memiliki beberapa patung sang dewi serta model dari meriam, kapal serta kapel untuk dewa-dewa agama Buddha dan Tao. Kuil paling atas digunakan untuk menyembah Kuda Lam. Kuil ini dibedakan dari lainnya dengan adanya atap indah dan pemandangan menakjubkan dari taman atas. Kembang api, untuk mengusir roh jahat dinyalakan di pintu masuk halaman untuk menyambut para pengunjung. Selain itu ada pertunjukkan baraongsai yang dipertontonkan setiap akhir pekan.

Itulah beberapa tempat yang wajib kita kunjungi saat berkunjung ke Makau, bukan sekedar nilai sejarah yang terkandung melainkan juga cocok untuk dijadikan bidikan kamera. Dan masih banyak lagi tempat-tempat yang bisa menjadi list perjalanan ke Makau. Selanjutnya kita akan mengulik sedikit kuliner yang ada di Makau.

Salah satu hal yang masuk dalam daftar yang mesti dilakukan saat traveling adalah mencicipi makanan lokal suatu daerah atau negara, maka saat berkunjung ke Makau kita wajib merasakan makanan khas di sana. Masakan Makau dimasak dengan bahan-bahan yang banyak mengingat sejarah unik Makau dan budaya maritim Portugis. Selama abad ke-16 dan ke-17, Portugal penuh semangat membentuk rute laut ke Timur, membuka jalan bagi pedagang yang terlibat dalam perdagangan rempah-rempah di Afrika, India dan pantai Malaka,  pada gilirannya, rempah-rempah dan budaya makanan dibawa ke Makau. Selain itu, banyak Portugis Cina lokal menikah di Makau dan penduduk dari daerah yang disebutkan di atas. Dengan demikian, gaya asing dan bahan-bahan Cina ditambah memasak yang berbeda secara bertahap dimasukkan ke dalam hidangan tradisional Portugis dimasak oleh keluarga Makau selama berabad-abad lalu hingga terbawa sampai sekarang. Apa saja masakan khas Makau? Yuk kita lihat.

Serradura
Nama dari makanan ini berasal dari bahasa Portugis yang berarti ‘serbuk kayu’. Jajanan ini termasuk salah satu yang sangat terkenal di Makau. Serradura berupa puding berlapis-lapis yang teksturnya seperti mousse terbuat dari krim vanila. Makanan unik ini bisa dihidangkan dalam keadaan dingin atau terkadang dimakan bersama es krim. Lapisan pudingnya sendiri merupakan biskuit manis yang dihaluskan. Anda bisa menjumpai dengan gampang di pinggir jalan atau restoran Portugis di Makau.

Portuguese Egg Tart
Portuguese egg tart adalah makanan yang paling populer di Makau. Kue dengan kulit garing yang kaya rasa dengan isian custard telur manis ini memiliki konsistensi mirip seperti creme brulee. Cara memasaknya yakni dipanggang hingga bagian atasnya berkaramel. Tak hanya disajikan di berbagai restoran dan hotel, panganan ini banyak dijual dipinggir jalan sebagai jajanan.

Telur gulung
Egg rolls atau telur gulung mungkin bukan berasal dari Makau, namun panganan ini sangat populer di tempat ini. Jajanan tersebut banyak disajikan di gerobak penjual makanan pinggir jalan. Cita rasanya gurih dan manis sehingga cocok dijadikan camilan sambil berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Macau.

Cokelat bawang putih hitam

Black Garlic atau bawang putih hitam adalah bawang putih yang difermentasi dengan rasa yang kompleks dan sangat manis. Sandwich cokelat hitam dengan ganache bawang putih hitam atau es krim bawang putih hitam banyak digemari masyarakat Makau.

Tempat destinasi yang wajib di kunjungi dan pilihan menu yang wajib di cicipi sudah di ulas, apa lagi yang kurang? ya pastinya praktekin alias kunjungi tempatnya secara langsung, so masih ragu untuk menjadikan Makau sebagai tempat traveling?