Setelah lulus dari kuliah
pastinya kita ingin segera mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang di idamkan,
merintis karir dari bawah hingga nantinya bisa menduduki posisi atas di sebuah
perusahaan, dan tentunya juga sembari membangun rumah tangga dengan orang yang
kita cintai. Mungkin itulah sedikit gambaran perencanaan hidup sebagian banyak
orang, tapi ada yang sedkit berbeda dengan saya. Setelah menamati jenjang D3
yang saya tempuh hampir 3 tahun lamanya, rasa-rasanya ingin merasakan
kenikmatan traveling, berkeliling keberbagai daerah, menikmati ragam manusia di
daerah lain, dan pastinya bisa merasakan makanan khas daerah tersebut, ahh
nikmatnya.
Selama 2 bulan pasca kelulusan,
saya telah melakukan pendakian gunung kisaran Jawa Barat, ya dari gunung papandayan,
gunung sangga buana, dan terakhir gunung Gede-pangrango, lanjut kemana ya?
Terbesit pemikiran untuk melakukan perjalanan ke luar negri, bertemu dengan
orang yang sama sekali tidak bisa saling paham dengan bertutur kata, melihat
etnis lain, merasakan atmosfer yang berbeda dan lain sebagainya. Tapi kemana
tujuan pertama yang bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan? Sering kali
saat kuliah mendengar teman-teman kualiah telah melakukan perjalan ke luar
negri bersama keluarga, atau karena mendapat tugas dari kampus, ada yang ke
Singapur, Malaysia, Cina, bahkan ada yang ke Eropa lebih tepatnya ke Spanyol.
Baru-baru ini
saya mendapat info tentang wisata murah ke Makau, saya mendapat ini dari
postingan di akun Facebook, sepertinya bisa dijadikan referensi. Why Macau? Ada
apa di Makau?
Makau adalah
kota kecil yang penuh cerita sejarah. Bekas Koloni Portugis ini memiliki banyak
peninggalan sejarah yang kemudian diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia
yang dilindungi. Luas wilayah Makau atau Daerah Administratif Khusus Makau
hanya 29,7 km persegi. Dengan pembagian, kawasan Semenanjung Makau seluas 9,3
km persegi dan terhubung dengan daratan China. Lalu pulau Taipa dengan luas 6,8
km persegi dan Coloane dengan luas 7,6 persegi serta area reklamasi Cotai 6 km
persegi. Bandingkan dengan DKI Jakarta yang mempunyai luas daratan 661,52 km
persegi serta lautannya seluas 6.977,5 km persegi. Walaupun sangat kecil namun
bukan berarti kota ini tanpa pesona. Makau menyimpan peninggalan budaya hasil
dari pertukaran budaya barat dan Cina selama lebih dari 400 tahun. Yang paling
utama adalah warisan arsitekturnya yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa
dan tradisional Cina. Setidaknya ada 20 peninggalan budaya atau yang lebih
dikenal dengan istilah historic centre of Macau yang hingga kini menjadi
destinasi wisata para pelancong. Oya, kesemua bangunan tersebut menjadi
penghuni daftar warisan dunia versi UNESCO sejak 15 Juli 2005. Yuk kita bahas beberapa
historic centre yang ada di Makau.
1.
Gereja bersejarah
sumber |
Kurang lebih ada
tiga gereja yang memiliki nilai sejarah di Makau yang wajib untuk kita
kunjungi, walaupun untuk sekedar foto-foto. Yaitu gereja St. Lawrence’s, gereja
St. Joseph, dan gereja St. Dominic. Ketiga gereja ini memiliki nilai sejarah
dari segi bangunan, arsitektur, dan cerita yang melatar belakangi
pembangunannya, bagaimana tidak? Dari ketiga gereja tersebut dibangun saat
makau masih dijajah oleh portugis. Hingga kini ketiga gereja tersebut masih
berdiri kokoh, dan dijaga sebaik mungkin, hingga UNESCO menobatkannya sebagai warisan dunia.
2.
Kawasan bersejarah
sumber |
Senado Square terletak di daerah
pusat semenanjung Makau. Kawasan seluas 3.700 meter persegi ini pada tahun 2005
resmi masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO karena merupakan bagian dari pusat
sejarah Makau. Jejak sejarah di Senado Square memang sangat terasa dari
arsitektur bangunan yang didominasi gaya Portugis yang sempat menjajah Makau.
Selain pertokoan, disini juga terdapat Gereja St. Dominic. Pada tahun 1940,
kawasan ini berdiri sebuah patung prajurit Portugis bernama Mesquita. Namun
sejak dihancurkan oleh orang-orang China,
kini patung tersebut sudah berganti dengan air mancur. Inilah mengapa,
kawasan Senado Square sering juga disebut “The Fountain” atau “air mancur”.
Saat masih dikuasai Portugis, kawasan Senado Square merupakan tempat sebagai
ajang untuk memamerkan kekuatan militer. Gubernur setempat sering mengadakan
upacara militer dan pelantikan kepolisian di tempat ini.
3.
Komplek perumahan kuno
sumber |
Di kompleks perumahan kuno ini
berdiri rumah salah satu tokoh terkenal di China yakni Zheng Guanying yang
karya-karyanya di bidang ekonomi sangat dipengaruhi oleh pemikiran Dr. Sun Yat
Send an Mao Tse Tung. Dua tokoh ini pulalah yang ikut menstimulasi adanya
perubahan – perubahan di China. Mandarin’s House letaknya dekat dengan Lilau
Square, salah satu yang menggambarkan kehidupan multikultural di Makau.
Mandarin’s House berdiri di wilayah seluas 4.000 meter persegi. Seluruh
kompleks ini terdiri dari pos jaga, halaman, ruang untuk pembantu dan tuan
rumah. Hunian kuno ini berjajar di 120 meter sepanjang Barra Street. Gerbang
utama berada di sebuah halaman yang sekaligus memisahkan ruangan antara majikan
dan pelayan. Sedangkan pintu di masing-masing rumah berorientasi pada arah yang
sama yakni menghadap barat laut. Arsitektur bangunan dipangaruhi oleh gaya
barat dan dipadukan dengan style China dalam motif hias. Bangunan-bangunan ini
juga turut menandai sebuah pergerseran budaya di Makau dimana arsitektur Cina
mulai menampilkan perpaduan gaya dan budaya yang berbeda.
4.
Kuil kuno
sumber |
Kuil A-Ma terletak di sebelah
tenggara Semenangjung Makau. Kuil yang dibangun sejak tahun 1.488 di era
Dinasti Ming ini (1368-1644) merupakan kuil tertua dan tempat pertama kalinya bangsa Portugis
mendarat di Makau. Pendaratan inilah yang menjadi titik awal sejarah Makau.
Kuil A-Ma dibangun untuk memperingati Matsu, dewi pelaut dan nelayan. Kuil ini
terdiri dari ruang berdoa, paviliun dan halaman yang dibangun di bukit berbatu
dan disambungkan dengan jalan berputar melewati gerbang bulan dan taman-taman
kecil. Di pintu masuk terdapat sebuah batu besar yang mengukir benda pelayaran
tradisional. Di batu besar lain terdapat ukiran karakter merah yang sedang
meminta restu para dewa. Tiga dari empat paviliun didedikasikan kepada A-Ma dan
memiliki beberapa patung sang dewi serta model dari meriam, kapal serta kapel
untuk dewa-dewa agama Buddha dan Tao. Kuil paling atas digunakan untuk
menyembah Kuda Lam. Kuil ini dibedakan dari lainnya dengan adanya atap indah
dan pemandangan menakjubkan dari taman atas. Kembang api, untuk mengusir roh
jahat dinyalakan di pintu masuk halaman untuk menyambut para pengunjung. Selain
itu ada pertunjukkan baraongsai yang dipertontonkan setiap akhir pekan.
Itulah beberapa tempat yang wajib
kita kunjungi saat berkunjung ke Makau, bukan sekedar nilai sejarah yang
terkandung melainkan juga cocok untuk dijadikan bidikan kamera. Dan masih
banyak lagi tempat-tempat yang bisa menjadi list perjalanan ke Makau.
Selanjutnya kita akan mengulik sedikit kuliner yang ada di Makau.
Salah satu hal yang masuk dalam
daftar yang mesti dilakukan saat traveling adalah mencicipi makanan lokal suatu
daerah atau negara, maka saat berkunjung ke Makau kita wajib merasakan makanan
khas di sana. Masakan Makau dimasak dengan bahan-bahan yang banyak mengingat
sejarah unik Makau dan budaya maritim Portugis. Selama abad ke-16 dan ke-17,
Portugal penuh semangat membentuk rute laut ke Timur, membuka jalan bagi
pedagang yang terlibat dalam perdagangan rempah-rempah di Afrika, India dan
pantai Malaka, pada gilirannya, rempah-rempah
dan budaya makanan dibawa ke Makau. Selain itu, banyak Portugis Cina lokal
menikah di Makau dan penduduk dari daerah yang disebutkan di atas. Dengan
demikian, gaya asing dan bahan-bahan Cina ditambah memasak yang berbeda secara
bertahap dimasukkan ke dalam hidangan tradisional Portugis dimasak oleh
keluarga Makau selama berabad-abad lalu hingga terbawa sampai sekarang. Apa
saja masakan khas Makau? Yuk kita lihat.
Serradura
Nama dari makanan ini berasal
dari bahasa Portugis yang berarti ‘serbuk kayu’. Jajanan ini termasuk salah satu
yang sangat terkenal di Makau. Serradura berupa puding berlapis-lapis yang
teksturnya seperti mousse terbuat dari krim vanila. Makanan unik ini bisa
dihidangkan dalam keadaan dingin atau terkadang dimakan bersama es krim.
Lapisan pudingnya sendiri merupakan biskuit manis yang dihaluskan. Anda bisa
menjumpai dengan gampang di pinggir jalan atau restoran Portugis di Makau.
Portuguese Egg Tart
Portuguese egg tart adalah
makanan yang paling populer di Makau. Kue dengan kulit garing yang kaya rasa
dengan isian custard telur manis ini memiliki konsistensi mirip seperti creme
brulee. Cara memasaknya yakni dipanggang hingga bagian atasnya berkaramel. Tak
hanya disajikan di berbagai restoran dan hotel, panganan ini banyak dijual
dipinggir jalan sebagai jajanan.
Telur gulung
Egg rolls atau telur gulung
mungkin bukan berasal dari Makau, namun panganan ini sangat populer di tempat
ini. Jajanan tersebut banyak disajikan di gerobak penjual makanan pinggir
jalan. Cita rasanya gurih dan manis sehingga cocok dijadikan camilan sambil
berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Macau.
Cokelat bawang putih hitam
Black Garlic atau bawang putih
hitam adalah bawang putih yang difermentasi dengan rasa yang kompleks dan
sangat manis. Sandwich cokelat hitam dengan ganache bawang putih hitam atau es
krim bawang putih hitam banyak digemari masyarakat Makau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar